Biaya total (TC) adalah
keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Biaya produksi total atau
biaya total (Total Costs) didapat dari menjumlahkan biaya tetap
total(TFC dari perkataan Total Fixed Costs)dan biaya variabel total (TVC
dari perkataan Total Variable Cost). Dengan demikian biaya dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
TC = TFC + TVC
Biaya Tetap Total ( TFC ) yaitu
keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh factor produksi (input)
yang tidak dapat diubah jumlahnya. Membeli mesin, mendirikan bangunan pabrik
adalah contoh dari factor produksi yang dianggap tidak mengalami perubahan
dalam jangka pendek.
Biaya variable total ( TVC ) yaitu
keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh factor produksi yang dapat
berubah jumlahnya. Dimisalkan bahwa factor produksi yang dapat berubah adalah
tenaga kerja dan bahan mentah.
Biaya Tetap Rata-rata ( AFC ) Apabila
biaya tetap total ( TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu ( Q )
dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya tetap
rata-rata. Dengan demikian rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata atau
AFC adalah :
TFC
AFC =
Q
Biaya Variabel
Rata-rata ( AVC ) yaitu apabila
biaya berubah total ( TVC ) untuk memproduksi sejumlah barang ( Q ) dibagi
dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya berubah
rata-rata. Biaya variabel rata-rata bias dihitung dengan rumus : TVC
AVC =
Q
Biaya Total
Rata-rata ( AC ) Apabila biaya
total ( TC ) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu ( Q ) dibagi dengan
jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya total rata-rata.
Nilianya bisa dihitung dengan menggunakan rumus : TC
AC
= atau AC = AFC+AVC
Q
Biaya
Marjinal ( Marginal Cost = MC ) adalah biaya
tambahan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan jika ia menambah jumlah
outputnya sebanyak satu unit. Karena biaya tetap tidak berubah dengan keluaran,
biaya tetap marjinal akan selalu nol. Karenanya biaya marjinal jelas adalah
biaya variabel marjinal dan berubahnya biaya biaya tetap tidak akan
mempengaruhi biaya marjinal. Biaya marjinal dapat dicari dengan menggunakan
rumus:
MCn=TCn-TCn-1
Dimana MCn adalah biaya marjinal produksi ke-n,
TCn adalah biaya total pada waktu jumlah produksi adalah n,
dan TCn-1 adalah biaya total pada waktu jumlah produksi
adalah n-1. Akan tetapi pada umunya pertambahan 1 unit factor produksi akan
menambah beberapa factor produksi.
Penerimaan usaha tani adalah perkalian antara produksi
yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai
berikut:
(1) TRi ¬= Yi . Pyi
Yaitu:
(1) TRi ¬= Yi . Pyi
Yaitu:
TR = Total Penerimaan
Y = Produksi yang diperoleh dalah usahatani i
Py = Harga Y
Bila macam tanaman ang diusahakan adalah lebih dari satu, maka rumus (1) menjadi
n
(2) TR = ∑ Y.Py
i = 1
yaitu n = jumlah macam tanaman yang diusahakan
Y = Produksi yang diperoleh dalah usahatani i
Py = Harga Y
Bila macam tanaman ang diusahakan adalah lebih dari satu, maka rumus (1) menjadi
n
(2) TR = ∑ Y.Py
i = 1
yaitu n = jumlah macam tanaman yang diusahakan
oleh karena itu dalam menghitung total penerimaan usahatani perlu dipisahkan: (a) Analisis parsial usahatani, dan (b) Analisis keseluruhan usaha tani.
Jadi kalau sebidang lahan ditanami 3 tanaman secara monokultur (misalnya tanaman padi, jagung, dan ketela pohon), dan bila tamanan yang akan diteliti adalah satu macam tanaman saja, maka analisis seperti ini disebut analisis parsial. Sebaliknya kalau ketiga-tiganya seperti ini disebut analisis keseluruhan usahatani.
Dalam
menghitung penerimaan usaha tani, beberapa hal perlu diperhatikan:
- Pertama, hati-hati dalam menghitung produksi pertanian, karena tidak semua produksi pertanian itu dapat dipanen secara serentak, contoh:
- Pertama, hati-hati dalam menghitung produksi pertanian, karena tidak semua produksi pertanian itu dapat dipanen secara serentak, contoh:
ü Menghitug produksi padi per ha
sangat mudah karena proses panennya serentak
ü Menghitung produksi asparagus
relative sulit karena selama proses produksi, asparagus tersebur dipanen m
beberapa kali
-
Kedua, hati-hati dalam menghitung penerimaan karena:
ü Produksi mungkin dijual beberapa
kali, sehingga diperlukan data frekuensi penjualan
ü Produksi mungkin dijual beberapa
kali pada harga jual berbeda-beda
-
Ketiga, bila penelitian usahatani ini menggunakan responden petani, maka diperlukan
teknik wawancara yang baik untuk membantu petani mengingat kembali produksi dan
hasil penjualan yang diperolehnya selama setahun terakhir. Pemilihan waktu
setahun terakhir biasanya sering dipakai oleh para peneliti untuk memudahkan
perhitungan.
Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan biaya, jadi:
Pd = TR – TC
Keterangan :
Pd = TR – TC
Keterangan :
Pd = Pendapatan Usahatani
TR = Total Penerimaan
TC = Total Biaya
Dalam banyak hal jumlah TC ini selalu lebih
besar bila analisis ekonomi yang dipakai, dan selalu lebih kecil bila analisis
finansial yang dipakai. Oleh karena itu, setiap kali melakukan analisis, perlu
disebutkan analisis apa yang digunakan.
Untuk menggali data yang dipergunakan untuk keperluan analisis
cash-flow, maka seperangkat pertanyaan diajukan dan disusun, meliputi 5
komponen yaitu: (1) Pengenalan Tempat (2) Keterangan Pencacahan (3) Produksi (4)
Biaya atau pengeluaran usahatani, dan (5) Keterangan Umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar