Kamis, 17 Mei 2012


Biaya total (TC) adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Biaya produksi total atau biaya total (Total Costs) didapat dari menjumlahkan biaya tetap total(TFC dari perkataan Total Fixed Costs)dan biaya variabel total (TVC dari perkataan Total Variable Cost). Dengan demikian biaya dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
                                            TC = TFC + TVC
Biaya Tetap Total ( TFC ) yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh factor produksi (input) yang tidak dapat diubah jumlahnya. Membeli mesin, mendirikan bangunan pabrik adalah contoh dari factor produksi yang dianggap tidak mengalami perubahan dalam jangka pendek.
Biaya variable total ( TVC ) yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh factor produksi yang dapat berubah jumlahnya. Dimisalkan bahwa factor produksi yang dapat berubah adalah tenaga kerja dan bahan mentah.
Biaya Tetap Rata-rata ( AFC ) Apabila biaya tetap total ( TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu ( Q ) dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya tetap rata-rata. Dengan demikian rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata atau AFC adalah :
                                                      TFC
                                     AFC =                    
                                                         Q
Biaya Variabel Rata-rata ( AVC ) yaitu apabila biaya berubah total ( TVC ) untuk memproduksi sejumlah barang ( Q ) dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya berubah rata-rata. Biaya variabel rata-rata bias dihitung dengan rumus :                                TVC
                                          AVC =              
                                                           Q
Biaya Total Rata-rata ( AC ) Apabila biaya total ( TC ) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu ( Q ) dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya total rata-rata. Nilianya bisa dihitung dengan menggunakan rumus :                                             TC
                                             AC =             atau AC = AFC+AVC                                                         
                                                          Q
Biaya Marjinal ( Marginal Cost = MC ) adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan jika ia menambah jumlah outputnya sebanyak satu unit. Karena biaya tetap tidak berubah dengan keluaran, biaya tetap marjinal akan selalu nol. Karenanya biaya marjinal jelas adalah biaya variabel marjinal dan berubahnya biaya biaya tetap tidak akan mempengaruhi biaya marjinal. Biaya marjinal dapat dicari dengan menggunakan rumus:   
                                                 MCn=TCn-TCn-1
Dimana MCn adalah biaya marjinal produksi ke-n, TCn adalah biaya total pada waktu jumlah produksi adalah n, dan TCn-1 adalah biaya total pada waktu jumlah produksi adalah n-1. Akan tetapi pada umunya pertambahan 1 unit factor produksi akan menambah beberapa factor produksi.

Penerimaan usaha tani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut:
(1) TRi ¬= Yi . Pyi

Yaitu:
TR = Total Penerimaan
Y = Produksi yang diperoleh dalah usahatani i
Py = Harga Y
Bila macam tanaman ang diusahakan adalah lebih dari satu, maka rumus (1) menjadi
n
(2) TR = ∑ Y.Py
i = 1
yaitu n = jumlah macam tanaman yang diusahakan

oleh karena itu dalam menghitung total penerimaan usahatani perlu dipisahkan: (a) Analisis parsial usahatani, dan (b) Analisis keseluruhan usaha tani.
Jadi kalau sebidang lahan ditanami 3 tanaman secara monokultur (misalnya tanaman padi, jagung, dan ketela pohon), dan bila tamanan yang akan diteliti adalah satu macam tanaman saja, maka analisis seperti ini disebut analisis parsial. Sebaliknya kalau ketiga-tiganya seperti ini disebut analisis keseluruhan usahatani.
Dalam menghitung penerimaan usaha tani, beberapa hal perlu diperhatikan:
- Pertama, hati-hati dalam menghitung produksi pertanian, karena tidak semua produksi pertanian itu dapat dipanen secara serentak, contoh:
ü Menghitug produksi padi per ha sangat mudah karena proses panennya serentak
ü Menghitung produksi asparagus relative sulit karena selama proses produksi, asparagus tersebur dipanen m beberapa kali
- Kedua, hati-hati dalam menghitung penerimaan karena:
ü Produksi mungkin dijual beberapa kali, sehingga diperlukan data frekuensi penjualan
ü Produksi mungkin dijual beberapa kali pada harga jual berbeda-beda
- Ketiga, bila penelitian usahatani ini menggunakan responden petani, maka diperlukan teknik wawancara yang baik untuk membantu petani mengingat kembali produksi dan hasil penjualan yang diperolehnya selama setahun terakhir. Pemilihan waktu setahun terakhir biasanya sering dipakai oleh para peneliti untuk memudahkan perhitungan.
             Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan biaya, jadi:

                                                          Pd = TR – TC

            Keterangan :
            Pd = Pendapatan Usahatani 
            TR = Total Penerimaan 
            TC = Total Biaya 
Dalam banyak hal jumlah TC ini selalu lebih besar bila analisis ekonomi yang dipakai, dan selalu lebih kecil bila analisis finansial yang dipakai. Oleh karena itu, setiap kali melakukan analisis, perlu disebutkan analisis apa yang digunakan.  Untuk menggali data yang dipergunakan untuk keperluan analisis cash-flow, maka seperangkat pertanyaan diajukan dan disusun, meliputi 5 komponen yaitu: (1) Pengenalan Tempat (2) Keterangan Pencacahan (3) Produksi (4) Biaya atau pengeluaran usahatani, dan (5) Keterangan Umum



             

Tidak ada komentar: